Selasa, 11 Maret 2014

                                                       Karya Tulis

1. The One I Love

       Ada satu rahasia gelap tersimpan di sudut hatiku. Sebuah rahasia yang bahkan aku sendiri takut untuk melihatnya. Namun di dalam hati, aku terus mencari seseorang yang bisa melihat sampai sisi tergelap dalam diriku.
Aku mencintai seseorang secara spesial, dia bernama Mitsuo, Ashihara Mitsuo. Dan aku bernama Ryuko, Ashihara Ryuko. Ya, sebuah kenyataan yang pahit. Aku mencintai kakakku sendiri.
Aku tak tahu harus menyebut rasa cintaku ini sebagai sebuah kutukan atau kebahagiaan. Aku pikir hal yang normal ketika seorang adik menyayangi kakaknya sendiri. Namun, ketika ada orang lain yang memasuki kehidupan nii-san, aku sadar bahwa perasaanku ini adalah sesuatu yang tak boleh ada. Aku memutuskan untuk menyimpan perasaanku ini dalam sudut gelap hatiku.
Tidak masalah, aku masih memiliki waktu bersama nii-san, meski sekarang aku harus membaginya bersama orang lain.
Hari ini nii-san pulang ke rumah dengan seseorang. Ku pikir nii-san akan membawa kekasihnya untuk dikenalkan kepadaku. Dia adalah Yuuto, teman lama nii-san yang baru kembali dari luar negeri. Mungkin hanya perasaanku saja, tapi Yuuto memiliki senyuman yang sama dengan nii-san. Mungkin kemiripannya pada nii-san yang membuatnya tak terlihat asing bagiku. Untuk beberapa alasan, Yuuto akan tinggal bersama kami berdua karena ayah dan ibu sedang berada di luar negeri sehingga tempat ini masih cukup luas untuk kami bertiga.
Harus kuakui, kehadiran Yuuto membuat hari-hariku bersama nii-san terasa nyaman dan semakin menyenangkan.
Malam ini, tidak seperti biasanya. Nii-san mengundang seseorang untuk diajak makan malam bersama kami bertiga. Dia adalah Nanami, kekasih nii-san. Ditambah lagi, nii-san mengatakan sesuatu yang mengejutkan.
“Sebenarnya, aku ingin memberitahu sesuatu pada kalian berdua. Aku dan Nanami memutuskan untuk menikah,” Nii-san berkata dengan rona wajah yang begitu bahagia. Bagaimana mungkin aku akan menghancurkan senyuman nii-san dengan mengatakan AKU TIDAK TERIMA! Aku putuskan untuk menahan sakit dan mengucapkan selamat pada keduanya. Tapi…
“Mitsuo! Sepertinya kita membutuhkan makanan tambahan untuk merayakan berita bahagia darimu. Aku dan Ryuko akan keluar sebentar untuk membelinya,” Yuuto menarik paksa tubuhku yang tak memiliki tenaga untuk menolak. Untuk beberapa alasan aku bersyukur karena bisa keluar dari tempat itu. Untuk pertama kalinya, berada di dekat nii-san terasa begitu menyakitkan.
Beberapa menit kemudian, aku baru sadar kalau Yuuto tidak mengajakku membeli makanan. Kami berhenti di sebuah taman kecil yang lebih mirip lapangan salju.
“Kau bisa menangis sekarang,” Yuuto berkata dengan lembut. Membuat seluruh tubuhku bergetar karena menahan air mata yang ku tahan sedari tadi.
“Apa maksudmu, Yuuto-san? Kenapa aku harus mena-”
Ucapanku terhenti seketika. Ekspresi apa itu? Kenapa Yuuto menatapku dengan tatapan seperti itu? Kenapa ia terlihat lebih sedih daripada aku?
“Pasti menyakitkan ketika kau harus menyerah pada keadaan. Perasaanmu pada Mitsuo, aku yakin kau sudah memendamnya begitu lama. Meski dia adalah kakakmu sendiri,” Yuuto menarikku ke dalam pelukannya dan membelai rambutku perlahan.
“Hentikan, Yuuto-san, aku tidak boleh menangis,” ucapku dengan suara bergetar.
“Kalau begitu biarkan aku menangis untukmu,” ucap Yuuto lembut. Ia mempererat pelukannya padaku hingga membuatku tenggelam dalam kehangatan Yuuto. Membuatku lupa untuk menahan air mataku yang kubendung sedari tadi.
Aku tak mengerti. Kenapa ada orang yang menangis untukku padahal aku hanya mengenalnya selama beberapa minggu?
Aku tak pernah menangis di depan orang lain sebelumnya, bahkan di depan nii-san sekalipun. Jadi ini pertama kalinya aku menangis di depan orang lain.
Aku sangat yakin bahwa perasaan terlarangku pada nii-san sudah kusembunyikan dengan sangat rapat. Tak ada satu pun orang yang tahu. Tapi Yuuto, seseorang yang baru ku kenal selama beberapa minggu, bisa melihatnya. Ya, ia bisa melihat sampai ke sisi gelap hatiku.
Saat itulah aku tersadar, bahwa Yuuto lah orangnya. Orang yang selama ini ku tunggu.
Bahwa dia adalah orang pertama yang mampu melihat jauh ke dalam diriku.
Bahwa dia adalah orang pertama yang menangis untukku.
Bahwa dia adalah cahaya untuk menerangi hatiku.
Bahwa Yuuto adalah laki-laki yang ditakdirkan untukku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar